Kawanz en temanz semua... (ni klo dalam kaedah bahasa indonesia dah kena timpuk ma guru, ancor banget bahasanya ; tapi ngak apa-apa :p ).
Kali ini saya ingin sedikit men-share sebuah pengalaman yang saya dapatkan dulu ketika pernah mengikuti pelatihan singkat menulis (amat singkat malah karena saya malah lari dari pelatihan karena kesibukan lainnya, hoho..). bagi saya pengalaman ini cukup membantu disaat dulu saya sama sekali tidak bisa mengembangkan ide-ide atau paragraf di saat menulis. Ya, walaupun sekarang belum pande juga sih, paragraf-paragraf yang dikembangkan malah jadi ngelantur kemana-mana, kayak sekarang nih..ckckckck...
Bagi kawanz en temanz semua pernah ngak, atau sering kali ya.. menghadapi persoalan dimana ngak tau mau nules apa. Atau ada bahan yang mau ditulis tapi hanya terfokus kesitu saja, to the point gitu langsung, ngak ada bumbu-bumbunya. Atau ngak terbiasa nules karna ngak ada ide, dan lebih parahnya terkadang ide yang datang itu banyak amat, belum selesai satu ide dah datang ide-ide lainnya. Dan hasilnya adalah : tidak ada satupun tulisan yang selesai.
Berdasarkan sebuah pengalaman yang saya rasakan cukup bermanfaat, mari kita coba melatih diri dengan metode yang satu ini. Coba kita menuliskan sesuatu itu secara deskriptif. Dengan kata lain, kita mencoba untuk mendeskripsikan (menggambarkan) sesuatu itu agar orang lain itu mengerti tanpa harus melihat apa yang kita maksudnya. Misalkan ni ya, saya ni orang yang ngak tau durian tu gimana (haha.. mudah-mudahan ngak segitunya ya). Nah tugas dari kawan-kawan adalah mendeskripsikan durian itu kepada saya dengan bahasa kawan-kawan sendiri sehingga saya bisa memahami dan tahu bagaimana sebenarnya ‘durian’ itu.
Kawanz en temanz bisa saja menjelaskan misalnya :durian itu adalah buah yang kulitnya berduri. Bukan seperti sirsak, tapi lebih mirip duri buah nangka. Bedanya adalah duri buah durian ini lebih kuat dan tajam. Buahnya biasanya juga seukuran buah nangka. Atau, buahnya itu lebih kurang seukuran bola kaki namun bentuknya agak sedikit lonjong. Permukaannya berlekuk dan berduri seolah ingin memamerkan isi di dalamnya. Jika di belah, harum isinya menyerbak merobek indera penciuman, bla..bla...
Terserah deh mau ngejelasin bagaimana lagi. Yang jelas dengan penjelasan itu, orang yang mendengarnya bisa paham dan membayangkannya.
Dalam kondisi lebih luas, bisa dicoba dengan menjelaskan hal-hal lainnya yang bukan saja benda. Misalnya menjelaskan suasana kamar kita, rumah kita, desa kita, suasana kota kita, suasana indah pantai yang pernah kita kunjungi, pemandangan siluet indah, senja, pelangi, atau apapun yang pernah kita lihat. Bisa juga mencoba menjelaskan tokoh-tokoh yang cukup dikenal atau yang akan kita kenalkan. Bisa itu presiden, menteri, gubernur, kepala desa, tukang jahit, tukang sepatu, penjual ikan, de el el deh...
Nah, yukz kita coba berlatih. Coba jelaskan sesuatu hal kepada saya..:). I’m listening, upz.. reading maksudnya okey,,,
Hehe...
1 komentar:
Ya, sepertinya menulis jadi lebih mudah.
Posting Komentar