Pernah ke Banda Aceh ? yupz, bagi anda yang pernah berkunjung kemari pasti tau donk yang namanya Masjid Raya Baiturrahman. Masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh ini telah menjadi landmark dari Kota Banda Aceh itu sendiri. Jadi, klo ke Banda Aceh dan belum singgah di masjid ini, belum sah rasanya. Hehe…
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh. Mesjid ini pertama kali dibangun oleh pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun telah terbakar habis pada agresi tentara Belanda kedua pada bulan shafar 1290/April 1873 M. Dalam peristiwa tersebut, Mayjen Khohler tewas yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang dekat pintu masuk sebelah utara mesjid.
Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji jenderal Van Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu. Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala Negeri sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulkan bahwa pengaruh Masjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam. Janji tersebut dilaksanakan oleh Jenderal Mayor Vander selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Dan tepat pada hari Kamis 13 Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M, diletakkan batu pertamanya yang diwakili oleh Tengku Qadhi Malikul Adil. Mesjid ini berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883.
Pada tahun 1935 M, Masjid Raya Baiturrahman ini diperluas bahagian kanan dan kirinya dengan tambahan dua kubah. Dan pada tahun 1975 M terjadi perluasan kembali. Perluasan ini bertambah dua kubah lagi dan dua buah menara sebelah utara dan selatan. Dengan perluasan kedua ini Masjid Raya Baiturrahman mempunyai lima kubah dan selesai dikerjakan pada tahun 1967 M. Dan pada tahun 1991 M, dimasa Gubernur Ibrahim Hasan terjadi perluasan kembali yang meliputi halaman depan dan belakang serta masjidnya itu sendiri. Bagian masjid yang diperluas, meliputi penambahan dua kubah, bagian lantai masjid tempat shalat, ruang perpustakaan, ruang tamu, ruang perkantoran, aula dan ruang tempat wudhuk, dan 6 lokal sekolah.
Masjid raya sendiri sudah menjadi saksi sejarah dari hampir semua peristiwa di Bumi Aceh. Dari zaman perjuangan, kermerdekaan, sampai kejadian peristiwa alam seperti banjir besar (salah satunya di tahun 2000) dan gempa disertai tsunami 26 Desember 2004.
pemandangan masjid raya dari beberapa sisi |
Pemugaran terakhir masjid ini adalah setelah terjadinya peristiwa gempa dan tsunami 26 Desember 2004. Walaupun saat terjadinya peristiwa tersebut masjid raya tidak mengalami kerusakan yang cukup parah, namun fasilitas-fasilitas pendukungnya tak bisa digunakan lagi sehingga harus dipugar atau dibangun ulang. Seperti tempat wudhuk yang dibangun ulang di sisi utara masjid. Hal yang cukup menarik dalam proses pemugaran itu adalah ditanamnya 6 pohon kurma di sekeliling kolam di depan masjid raya, walaupun yang berhasil tumbuh sampai sekarang adalah 3 pohon.
Oiya, di depan masjid raya juga terdapat sebuah menara berlantai enam. Sebelum tsunami, menara ini dibuka untuk umum dan dapat dinaiki melalui lift ataupun tangga. Dari menara ini kita dapat melihat pemandangan seluruh Kota banda Aceh yang begitu mempesona. Dari hamparan selat Malaka, Sungai Krueng Aceh yang meliuk-liuk membelah Kota, sampai Pegunungan Bukit Barisan yang tak berujung. Waaaa…. Jadi ingat pengalaman dulu saat naik ke puncaknya :). Namun sekarang menara ini sudah tak dibuka untuk umum. Kita hanya bisa menikmatinya dari luar saja. Dan jika kita perhatikan secara seksama, menara itu sudah tak begitu tegak lurus lagi. Bangunannya sudah agak miring, mirip bangunan menara Pizza di Italia.
perbaikan menara. sumber : antaranews |
Bagi teman-teman yang berkunjung ke banda Aceh dan ingin ke Masjid Raya, tak perlu kuatir karena akses ke lokasi sangat mudah. Silahkan saja kalo mau naik taksi, becak, labi-labi, or nebeng ma kawan setempat juga boleh. Hehe…
Sekian dulu untuk reportase kali ini.
0 komentar:
Posting Komentar