Beribu peluh telah luruh jatuh
Tak terhitung kilometer yang telah kutempuh
Bermacam hal rasanya sudah kurengkuh
Hingga akhirnya disini hadir sang tubuh
Untuk menjemputmu dengan niat yang teguh
Suasana seketika menjadi tak acuh
Inderaku hanya merespon hembusan sepoi-sepoi angin
Meliuk-liuk tak karuan
Tak menentu arah
Indera mataku perlahan mulai bekerja,
Menuju satu titik ke pusaran dibalik rerumputan yang tak lagi utuh
Namun tetap tak bisa merespon
Bahkan untuk sekedar melewati batas dalam kurungan retina
Kali ini organ-organ dalam tubuh mulai terjaga
Berusaha menjalankan apa kira-kira tugasnya
Coba kuputar ulang semua memori yang ada
Mungkin ada data yang terkena virus
Atau ada yang belum ter input sempurna
Namun tak kudapati kejanggalan yang ada
Hening akhirnya, tak juga kunjung bergeming
Setelah langkahku terpaku di titik ini
Dengan hiasan peluh yang kini tak lagi runtuh
Kau hanya meninggalkan sebuah nama disana
Bagaimana bisa aku menjemputmu,
Membawamu pulang? (2 September 2010)

0 komentar:
Posting Komentar