Bulan Ramadhan anugerah dari Yang Maha Ghafur.
Syawal di depan mulai membuatnya menghitung mundur.
Bilangan shaf-shaf di masjid mulai hilang tak terukur.
Kemanakah manusia yang dulu memenuhinya bahkan berhambur.?
Apakah amal yang ada mungkin sudah begitu full,
Sehingga kambing hitam dijatuhkan pada kata uzur,
Sekalian saja alasan-alasan itu dikumpul,
Biar jelas dan tak menjadi kabur.
Selesai sahur langsung tidur,
Shubuh di depan tak bisa ditegur,
Sampai waktu berbuka baru sudah tak kendur,
Semua menu dilahap tak terukur.
Alquran hanya terdiam di pojok lama terpekur,
Debunya mulai kian menyaingi tingginya bak ukur,
Tak pernah disentuh karna begitu sibuknya tidur,
Sangking sibuknya hingga waktu tak bisa diajak akur.
Hanya sms yang bisa membangunkan tidur,
Segera balas karna takut bakalan ada yang ‘gugur’,
Apalagi salah karna takut jujur, (?)
Cem bubuuurrr....
Sedekah, atau amalan lain tak pernah ditabur,
Alasan menunggu dulu bonus mengguyur,
Apakah sudah hilang rasa syukur,
Sehingga tak memikirkan apa yang dibawa nantinya di dalam kubur.
***
Akhir tahun yang lalu,
Berdoa dengan papanya meminta dipanjangkan umur,
Agar bertemu Ramadhan di satu berikutnya masa waktu,
Kini sedang dan masih bertemu akur,
Mari sedikit saja kita bertafakkur.
:)
0 komentar:
Posting Komentar