Wah, jarang-jarang nie bakalan terjadi gerhana bulan yang waktunya cukup lama. dan hal itu akan terjadi dan dapat kita saksikan pada kamis (16 Juni 2011) dini hari. Menurut para ahli perkiraan waktu terjadinya itu sekitar pukul 01.00 sampai 06.00 WIB. Dan semenjak senin malam (13 Juni 2011) aku sudah cukup optimis dapat melihat salah satu fenomena alam tersebut. Betapa tidak, langit malam kota Banda Aceh begitu cerahnya. Bulan yang hampir purnama seakan menjadi pemandangan utama langit kota. Hehe.. klo cuacanya bagus gini insya Allah bakalan bisa lihat gerhana ni kamis dini hari ntar. :)
But, mulai Rabu siang mendung mulai menyelimuti kota Banda Aceh. Mendung yang terus membumbung seakan juga ikut menyelubung harapan untuk dapat menyaksikan gerhana nanti malamnya. Dan, hujan pun turun disertai angin kencang yang menyapu apa saja yang dilewati. Aku berharap angin kencang itu tak ikut juga menyapu harapannku melihat gerhana. Karena sudah beberapa kali gerhana ke belakang aku tak bisa melihatnya. Alasannya? Ya, karna saat terjadi gerhana itu langit juga dalam keadaan mendung, membuat hijab yang kuat antara mata dan sang bulan.
Teringat saat pertama kali aku melihat gerhana adalah saat aku duduk si tingkat 2 sekolah MTsN. Saat itu sedang ‘mengaji’ di Meunasah (Mushalla) desa. Dan gerhana pun terjadi. Di Meunasah dikumandangkan azan, menandakan ada sesuatu hal yang terjadi. Dan masyarakat pun paham ketika keluar rumah, gerhana sedang terjadi dan saat terjadi gerhana, selaku orang islam disunnahkan untuk shalah kushufain. Maka datanglah orang-orang desa ke meunasah untuk melakukan shalat kushufain. Sebuah pemandangan yang mulai langka terjadi akhir-akhir ini. Setelah salat dilanjutkan juga dengan semacam khutbah singkat. Dan udah tau kan, klo shalat ini berbeda dengan shalat biasanya? Iya, satu rakaatnya itu dua kali ruku’.
Dan malam kamis pun, saat pulang kantor dalam keadaan hujan sepertinya harapan tuk melihat gerhana semakin besar karna hujan pelan-pelan mulai reda dan langitpun mulai cerah kembali. Namun apa daya, sampai di rumah jam udah menunjukkan sekitar pukul 9 malam. Badan udah lelah, dan… Zzzzzz….. hoho..
Tiba2 terbangun jam 1 malam, wah kebetulan nie bakalan bisa liat. Eh, masih mendung rupanya. Apa mendungnya local aja ya. Hehe… tidur lagi deh. Jam 3 kebangun lagi, liat dari luar masih gelap. Lanjot lagi tu tidornya. Haha.. parah. Dan akhirnya, gerhana yang ada Cuma kebawa mimpi aja, ngeliat proses terjadinya gerhana, bintang-bintang di sekitarnya was-was seperti pajurit menyaksikan komandannya bertempur satu lawan satu. Hoho…
Dan, saat bangun lagi. Gerhana udah mulai pergi, pertarungan sudah usai. Aduh, gagal nie ngeliatnya. Tapi tidak apa-apa, yang penting dan liat dalam mimpi dulu. Moga lain kali diberikan umur panjang dan kesempatan tuk ngeliatnya. Hehe…
Kawanz en temanz, semalam ada yang ngeliat tak? Gimana tu ceritanya? :)
0 komentar:
Posting Komentar