saat kau merasa
suatu saat,
di suatu tempat,
entah karena suatu akibat.
atau
barangkali di setiap saat,
di semua tempat,
dan tidak mempunyai riwayat sebab akibat,
kau pernah merasa apa yang pernah orang lain rasa,
walau terkadang kau merasa,
hanya kau lah yang bernasib buruk rupa untuk merasakannya..
saat kau merasa gundah,
dan dunia ini tak lagi indah,
kau melihat seakan diri bagaikan sampah,
yang dibuang ke negeri entah berantah,
bahwa gundah bukanlah anak panah,
yang tidak semua orang mampu tuk bermuhasabah,
untuk mengambil sebuah hikmah,
wlo terkadang kau ingin sekali mengibarkan bendera lelah.
saat kau merasa jatuh,
dan orang2 di sekeliling tak lagi acuh,
kau merasa seakan dunia ini runtuh,
puing-puingnya melekat hampir di seluruh tubuh,
tidak ada yang mau mencabutinya walaupun kau sudah meratuh mengaduh,
tapi lihatlah walau sekelumit,
jatuh mengajarkannmu untuk bangkit,
memberi pengalaman&pengajaran yg mgkn terasa begitu pahit,
wlo terkadang hal itu teramat sulit.
saat kau merasa kecewa,
dan kemanapun kau berjalan terasa begitu tersiksa,
apa pun yg kau lakukan seakan hampa,
kau hanya berpikir, kenapa aku begitu sialnya,
tapi pernahkah kau merasa,
kecewa membuatmu menjadi lebih bisa untuk percaya,
terhadap apa2 yg sebelumnya kau anggap sia-sia,
hingga akhirnya menghasilkan sebuah menara.
saat kau merasa galau,
duniamu terasa begitu kacau,
terus terbayang semua masa lampau,
sekali-kali muncul dari rasamu, "dulu kalau..."
namun tak usah terlalu kau ambil risau,
masa itu tak mungkin berulang tuk kembali kau lampau,
ada baiknya pelajaran,pengalaman, & hikmah yang begitu memukau,
ambil, rengkuh erat sangat, jgn sampai ia sekali lagi tinggalkan kau,
apalagi nantinya yang bisa kau lakukan adalah cuma bisa memantau.
saat kau merasa sedih,
dan tak ada sandaran tuk sekedar meredam perih,
lidah tuk berucap terasa begitu lirih,
bahkan sekedar untuk berkata, 'hati ini sedang pedih',
tapi adakah sekedar saja kita introspeksi,
bahwa diri tak selamanya termotivasi,
terkadang ada2 saja hal yg terjadi,
dan malah menjadikan sesuatu itu begitu berarti.
di lain kesempatan.
dan,
saat kau merasa bahagia,
dunia bagaikan milikmu saja,
ingin kau rengkuh semua yang ada,
ya, karena serasamu itu milikmu semua,
tapi seharusnya juga kau merasa,
bahwa dunia bukan milikmu saja,
semua yg diciptakan semua ada kira,
yang harus kau rasa kau makna.
saat kau merasa bangga,
seakan bisa kau raih tiap tingkat tangga,
apapun yang akan kau raih hingga terkelebat 'sehingga',
sampai suatu batasan tak hingga,
namun yg harus juga dicerna,
di atasmu jg masih banyak yang ada,
bahkan yang tak pernah kau kira,
bagaimana semua bentuk rupa warna.
saat kau merasa pintar,
setiap masa selalu berbinar,
bahkan ketika gelap malam tak ada 'lunar'. (*lunar=behubungan/ttg bulan)
ah, betapa bisa selalu ada saja sinar,
namun juga kau harus terus belajar,
jangan salahkan waktu yg tak terkejar,
bila suatu saat semuanya menjadi berpendar,
berhamburan pecah terdampar.
saat kau merasa.
sebenarnya banyak sekali yg kau rasa,
juga yang sebenarnya kurasa,
karena suatu rasa,
tak hanya dipunyai oleh satu insan saja,
maka seharusnyalah juga kau, aku, kita semua,
mempunyai suatu rasa,
untuk merasakan dan memperdulikan rasa2 lainnya,
karna dibalik semua rasa yang kita punya,
juga erat hubungan dengan yg orang lain punya.
apabila ada di suatu masa lainnya,
kau sudah penat tak berurat,
tak sanggup dapat merasa semua rasa yang berkelumat,
maka sandarkan dirimu pada yang mempunyai jagad,
Dia yang segala Maha dari semua yang ada,
yang menciptakan rasa itu ada,
juga yang membuat kau, aku, kita, semua menjadi ada.
Allah SWT,
tuhanmu, tuhanku, tuhan kita semua,
semua makhluk yang terkait dengan rasa,
bahkan rasa dari segala2 rasa yang belum pernah kita rasa,
juga sebelum rasa itu lahir ke dunia.
sekarang, apakah kau sudah merasa...?
-- = --
*kita mgkin tak bisa merubah dunia,
tapi kita bisa merubah diri,
tuk menjadikan dunia berbeda,
paling tidak, jika kau tak mampu.
kau bisa merubah rasa duniamu sendiri..
:)
jakarta, 22-01-2011
0 komentar:
Posting Komentar